By Annisa A.
Tuhan berusaha berbicara padamu melalui kehadiran jiwa-jiwa lain di sekitarmu, melalui keindahan alam, melalui keajaiban dan kuasa Tuhan yang terdapat di sekitarmu, menunjukkan kebesaranNya, melalui intuisi.
Seringkali kita lupa, bagaimana caranya menjadi sahabat sejati bagi diri sendiri, bagaimana kita mampu membimbing diri sendiri, dan kerap Tuhan menunjukkan kuasaNya agar kita bersyukur dan kembali hidup dalam kejujuran terhadap jiwa.
Jiwa kita membutuhkan bantuan, membutuhkan pencerahan, membutuhkan cahaya; terkadang buram dan tak tentu arah, dan Tuhan kembali mengingatkan kita akan keindahan jiwa kita, akan berharganya jiwa kita, akan kesempurnaan jiwa kita.
Tuhan kerap mengatakan: “Aku percaya padamu”, “Aku menghargaimu”, “Aku memaafkanmu”, “Aku mencintaimu”, “Aku menyayangimu”, “Aku selalu ada di sisiMu”, Aku sahabat sejatimu”.
Namun kita berkata: “Mana mungkin Tuhan bersedia memaafkan kesalahan-kesalahanku yang begitu besar, mana mungkin Tuhan mau menerimaku …..”, begitu sulitnya diriku memaafkan diri sendiri, begitu sulitnya diri ini bersabar pada diri sendiri, begitu sulitnya kita bersahabat dengan diri sendiri, berlaku ramah terhadap diri sendiri, menghargai, menyayangi, mencintai diri sendiri….
Lalu aku memiliki prasangka bahwa Tuhan akan melakukan hal yang sama sebagaimana diriku telah memperlakukanku.
Kuanggap Tuhan itu sempit dan tiada mampu memiliki hati yang luas, tiada memiliki keajaiban, dan tiada memiliki kuasa dan keperkasaan.
Sungguh, jika engkau tiada mampu berbuat baik pada dirimu sendiri, sama halnya dengan engkau tidak menghormati dan menghargai Tuhanmu, hasil karya Tuhanmu, dirimu.
Ingatlah bahwa engkau adalah ciptaanNya, di desain olehNya, dirancang olehNya, segala hal tentangmu, direncanakan olehNya, dan kamu lupa untuk berbuat baik pada dirimu sendiri, ciptaan Tuhanmu.
Hormatilah dirimu sendiri, sebagai bentuk penghormatan terhadap Tuhanmu, segala hal yang Ia perbuat bagimu.
Rajutlah hubungan baik, isilah jiwamu dengan Tuhan, angkatlah dirimu sebagaimana Tuhan telah mengangkatmu untuk berjalan beriringan denganNya. Kamu berhak, kamu mampu, dan sungguh kamu sangatlah berharga di mata Tuhan, dan bahkan Tuhan bersedia menjadi sahabat sejatimu, menemani dalam setiap langkahmu, memeluk dan membasuh jiwamu. Ia berkata: “Bersamaku, segalanya bisa menjadi mungkin”, segala urusanmu yang terasa sulit dapat menjadi mungkin bagi Tuhan.
Hilangkan kekhawatiranmu karena “With God, all things are possible”. Undanglah Tuhan ke dalam segala usahamu, urusanmu, karena baginya, tiada yang tidak mungkin. Baginya, tiada hal yang tidak mungkin. “With God, we can do this”
Image: http://womenofprayer.org/prayer-2/