by Annisa
Kembali percaya ketika dirimu pernah disakiti, ditipu, dibohongi, … adalah hal yang sulit untuk dilakukan.
Jiwamu menolak untuk percaya… jiwamu menjerit dan berteriak, mengingat luka yang kau dapatkan karena kamu pernah percaya.
Jiwa itu lusuh dengan adanya karat dan noda, serta luka yang kerap mengingatkan kita akan bahaya yang akan kita hadapi apabila kita percaya.
Kau tutup jiwamu dengan benteng-benteng yang dilengkapi dengan persenjataan dan kawat berduri. Kamu pastikan bahwa kamu tak akan luluh dan percaya, karena kamu tahu bahwa “percaya” akan mendatangkan marabahaya bagimu.
Namun lama kelamaan tiada lagi jiwa yang kau terima, meskipun mereka mengetuk dan memohon agar engkau percaya pada mereka dan menerima mereka masuk ke dalam jiwamu.
Lama kelamaan Tuhan pun tidak lagi kau dengar, meskipun Ia selalu berusaha memelukmu, mencintaimu, membelaimu, dan memberikan apa yang kamu butuhkan.
Jiwamu telah kau bentengi agar kamu tidak lagi terluka, namun justru kau pun tidak lagi dapat merasakan kasih.
Ada keseimbangan dalam hidup, ada saat kita terluka, ada saat kita bahagia, dan tertawa. Ada saat kita jatuh dan ada saat kita bangun, ada saat kita punya dan ada saat kita tak punya.
Luka itu mungkin belum sembuh, namun kesembuhan pun hanya bisa terjadi ketika kamu mampu membuka jiwamu dan membiarkan kasih Tuhan masuk ke dalamnya.
Tak perlu lagi khawatir, tidak apa apabila sesekali kita buka luka itu dan merasakannya… karena Tuhan Maha Adil, Ia akan selalu mengimbanginya dengan kebahagiaan, asalkan kamu bersabar dan percaya padaNya.
Hargai luka itu, berikan penghormatan padanya, cintai luka itu, biarkan kasih masuk ke dalamnya.
Tentunya kamu membayangkan semua ketakutanmu ketika luka itu benar-benar kau buka, jiwamu merasa seakan-akan kesakitan itu akan datang lagi.
Berikan pada Tuhan, Percayakan luka itu pada Tuhan, biarkan Ia yang merawatnya dan mengasihinya.
Tuhan Maha Besar, mampu melakukan segalanya… membersihkan luka, merajut luka, karena bagiNya tiada hal yang tak mungkin. BagiNya… tiada hal yang tak mungkin.
Mampukah kamu kembali percaya padaNya? dan menyerahkan segala hal kepadaNya?
Doaku untukmu, melalui jiwaku, untukmu. Semoga engkau selalu diberkati, dikaruniai rahmat, dan kebijaksanaan dalam menjalani hidupmu, dalam menjalani pertemanan dan keluarga, serta usaha.
Serahkan segala hawa nafsu kepada Tuhanmu, katakan pada Tuhan bahwa engkau tak mampu melakukan semuanya karena kamu hanyalah seorang manusia, dan selalu akan membutuhkan pertolonganNya.
Hatimu bahagia dan bercahaya, jernih dan bersahaja, sempurna karena kini Tuhan telah hadir di dalamnya.
Tuhan memasuki jiwamu, memasuki tubuhmu, memasuki sel-sel dan bahkan bagian terkecil dari tubuhmu ….
Tuhan mengair dalam aliran darahmu, berada di dalam setiap nafasmu, dalam setiap nadimu.
Terima kasih Tuhan, cahayaMu abadi, cahayaMu mempertahankan hidupku.